Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahiihm,
Alhamdulillahi
Robbil Alamiin, wa bihi nasta'inu Ala umurid dunya wad Din, Amma ba'du. How are
you brothers and sisters? May Allah Bless you all, Amiin. Kita bagaikan rantai
yang kokoh tidak boleh dan memang seharusnya tidak bisa terlepas, selagi akidah
dan iman kita sama. Landasan itu tidak bisa dianggap remeh dan tidak bisa
dianggap main-main. Aqidah ibaratnya wadah atau pondasi, kalau wadah itu bocor
atau pecah maka tidak akan bisa menampung sesuatu atau jika pondasinya keropos
maka bangunannya akan runtuh ambruk tak berbekas.
Sobat, saya juga
masih ingin belajar banyak tentang akidah dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan ini. Betapa banyak cobaan dan godaan yang menerpa hidup kita, bagai
badai dan topan tak henti-hentinya menerjang bahtera. Jika bahtera itu rapuh
sirnalah ia beserta isinya, lain halnya dengan bahtera Nabi Nuh AS yang begitu
kokoh karena arsiteknya mendapatkan bimbingan dari Sang Maha Mengetahui.
Bahtera itu kokoh tidak retak sedikitpun meski diterjang badai yang maha
dahsyat di kala itu. Tapi ingat sobat seberat apapun hal ihwal yang menimpa
diri kita dan keluarga kita jangan sampai berburuk sangka pada Allah SWT, kita
harus tetap berhusnudzon padaNYA karena Ia yang Maha Mengetahui tentang diri
kita.
Saya hendak
mengutip sebuah hadits
dari kitab Muhtar Ahadits No 59 yang
artinya : Ketika Allah
Menghendaki kebaikan pada seorang hamba, Maka Allah akan menyegerakan
hisab/siksaNYA di dunia, tetapi kalau Allah Menghendaki keburukan padanya maka
Allah akan menunda siksaNYA hingga
hari kiamat.
Arti dari hadits
di atas tersebut merupakan hasil dari kajian bersama ustadz saya setiap malam
sabtu. Jadi kalau kita sering mendapati ujian bisa ringan, menengah, berat
bahkan super berat itu adalah bentuk Kasih sayang Allah pada kita. Allah sedang
menguji kita sejauh mana tingkat keimanan, ketaatan dan tentunya kesetiaan dan
rasa cinta kita pada Allah SWT.Dan yang jelas Allah SWT tidak akan menguji hambaNYA
melampaui batas kemampuannya.
Jadi kalau kita
mendapat banyak cobaan baik berupa bala ( hal yang tidak menyenangkan ) kita
harus tetap tabah ( Tawakkal ) dan berbaik sangka padaNYA kalau cobaan itu
berupa hal yang memberatkan bisa jadi itu adalah hisab atau balasan terhadap
amal perbuatan yang telah kita lakukan. Dan itu adalah bukit kalau Allah SWT
Menghendaki kebaikan pada diri kita.
Dan jika kita
lebih banyak mendapat fadhal, nikmat Allah yang berupa kesenangan kita harus
bersyukur juga harus waspada dan ingat pada nikmat Allah itu. Kita
meminta padaNYA dengan nikmat itu sebagai sarana ibadah padaNYA bukan jalan
atau cara Allah untuk Menghendaki keburukan pada diri kita.
Demikian sobat
fakir semoga Allah SWT selalu memberikan HidayahNYA pada diri kita, keluarga
dan orang yang kita kasihi. Semoga Allah memanjangkan umur kita dan kita bisa
bersua di bahasan selanjutnya.
Wassalamualaikum.
Sang Fakir
Note : referensi
kitab Muhtar Ahadits no. 59 dan Kajian Rutin Majelis Al-Bayan Ustadz Fatoni,
Serang-Banten
Presentasi Pendidikan dan Ajaran Islam
View more presentations from Yodhia Antariksa