Selasa, 09 Oktober 2012

Pesonamu Bak Mentari Hatiku

Pagi-pagi sekali saya berangkat ke sekolah, tak jauh memang sekolah SMP ku itu hanya sekitar 3 Km dari kampung. Maklum anak kampung alat transportasi jarang sekali, kalau tidak punya sepeda ya harus jalan kaki. Sedari kelas 1 hingga kelas 3 saya dan teman-teman lebih menikmati berjalan kaki daripada naik kendaraan, jangankan motor sepeda pun tidak ada. Selain sehat, jalan kaki juga akan melatih kesabar dan kesegaran pikiran kita.

Saya selalu bersemangat ke sekolah, setiap hari dilalui dengan kesenangan yang luar biasa. Belajar di kelas memang penuh tantangan, banyak teman teman yang pintar. Juga bisa berinteraksi dengan teman yang berbeda kampung dan lebih banyak daripada di SD dulu. Meski kami sering mengobrol dan berinteraksi, jarang sekali membicarakan ketertarikan atau berpacaran layaknya ABG sekarang. Paling hanya ejekan antar teman saja, kalau si fulan senang dan pacaran sama si fulan. Dan itupun tidak pernah terjadi pacaran atau bertemu kangen layaknya sepasang kekasih. Kalaupun ada yang suka dan kagum sama lawan jenisnya mereka hanya sekedar titip salam pada teman terdekatnya.

Saya biasanya tidak begitu memperhatikan atau peduli dengan teman perempuan, tapi entah kenapa pagi yang cerah itu saya terpesona dengan seorang gadis. Dia parasnya lembut, senyumnya manis dan sederhana. Kala itu hanya sepintas lalu melihat dia, tapi pesonanya membayangi setiap langkah dan hari-hari saya. Kami berpapasan pandang dan tertegun, saya sedang diluar kelas dan dia sedang duduk disamping jendela. Saya pendam rasa itu dan tidak pernah berani mengutarakan meski dalam bentuk surat sekalipun. Apalagi SMS layaknya anak sekarang, teknologi ponsel belum secanggih sekarang ini, jangankan menggunakan melihatnya pun tidak pernah.

Betapa senangnya hari-hari saya setelah melihat gadis berparas lembut tersebut, hati semakin penasaran dan Tanya ke teman-teman yang dekat dengannya. Betapa hati ini berbunga-bunga ternyata gadis itu adalah saudara teman dekatku, tak berlama-lama saya langsung mencari informasi padanya meski dengan malu-malu. Oh ternyata namanya adalah NURAENI, dari suku kata bahasa Arab yang artinya Cahaya Mata. Oh Sang Cahaya Mata pesonamu menerangi hatiku.

Hari demi hari saya lalui dengan begitu semangat, bahkan saya selalu berdoa agar diberikan kesehatan dan kekuatan untuk selalu datang ke sekolah. Cinta membuat hidup saya bergairah, kadang sayapun bingung apa ini yang dinamakan cinta. Karena jangankan untuk bertemu dengannya, berpapasan saja saya tidak sanggup karena malu. Paling kalau benar-benar hati ini tak sanggup meluapkan rasa rindu, ya hanya memandang dari jauh atau kirim salam lewat teman saya itu. Tak ayal dengan semangat itu saya berprestasi di kelas, saya sanggup menyaingi juara umum.

Ya Allah puji syukur atas semua karuniaMU, kau telah menganugerahkan indahnya rasa cinta yang tanpa ternoda. Wahai Sang Maha Pemilik Cahaya, Engkaulah Cahaya di atas Cahaya. Berkahi ia sang Cahaya Mata dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Berilah kesehatan dan pertemukan kami pada kesempatan yang indah di SisiMU. Amiin ya Robbal Alamiin.

Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.