Rabu, 03 Oktober 2012

Jadilah Pemenang Kini dan Nanti

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Segala Puji hanya milik Allah SWT, Yang telah Memenangkan setiap perkara atas KuasaNYA. Salam cinta yang terindah hanya tertuju pada pribadi yang indah, yang selalu akan jadi panutan dan pemenang fidunia wal akhirah Baginda Nabi SAW, serta keluarganya yang luhur dan sahabatnya yang agung, wa ba'du.

Sobat fillah, masa lalu dan masa yang sekarang ibarat dua sisi mata koin. Ketika kita mendirikan secara tegak kita bisa mengendalikan ke sisi mana mata koin itu akan jatuh. Maka tidak sedikit orang yang terjebak masa lalunya. Ketika masa lalu itu serasa indah maka tak ayal orang tersebut selalu ingin kembali pada masa lalunya itu, maka orang sering bernostalgia.

Tapi nostalgia yang terlalu berlebihan pun nampaknya akan berakibat kurang baik. Karena nostalgia yang berlebihan itu membuat anda tidak mau beranjak ke arah masa depan yang lebih baik. Jika Anda mengalami trauma pada masa lalu yang begitu membekas. Trauma ini lantas Anda gunakan sebagai 'kambing hitam' atas keterpurukan Anda saat ini. Anda terus terikat dengannya, meski itu menyakitkan. 

Bila Anda tak bisa lepas dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini pada diri Anda: "Berapa banyak luka lagi yang akan saya biarkan diderita oleh diri saya sendiri? Apakah trauma ini pantas menghancurkan seluruh sisa hidup saya? Siapa yang berkuasa disini, diri saya--ataukah trauma?" Perhatikanlah daun-daun yang mati dan berguguran dari pohon, ia sebenarnya memberikan hidup baru pada pohon. Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun selalu memperbaharui diri. 

Segala sesuatu di alam ini memberikan jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya yang menghalangi kita untuk melangkah dari masa lalu adalah pikiran kita sendiri. Beban berat masa lalu, dibawa dari hari ke hari. Berubah menjadi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian pada akhirnya akan menghancurkan hidup Anda sendiri.

Wahai temanku yang teguh hatinya, ingatlah hanya seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi, sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu. Bila kita sibuk menghabiskan waktu dan energi kita memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka kita tidak memiliki hari ini untuk disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa, atau bahkan menderita, coba renungkan keadaan di sekitar kita. Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan kita? Tetaplah tegar dan percaya diri, berpikir positif dan optimis, berjuang terus, dan pantang mundur.

Sobat Hari ini adalah milik anda, dan anda lah yang akan memutuskan bagaimana kondisi esok. Jadilah pemenang saat ini dan selanjutnya, jangan pernah menjadi penghayal bahkan pecundang.

Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.