Kamis, 15 November 2012

Cinta itu Fitrah dari Lahir

Cinta adalah ruh hidup dari Sang Maha Hidup, tanpanya apatah arti dari diciptakannya alam semesta beserta isinya ini. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsiNYA, yang artinya “ Aku adalah bagai sesuatu yang tersembunyi,dan Aku berkehendak untuk dikenal maka AKu ciptakan makhluk”. Dengan Sifat Qudrat dan IradatNYA Ia menciptakan “ kun Faya Kun” terjadilah maka ia terjadi. Ia ciptakan alam semesta beserta alam malakut, alam ruh, alam akhirat dalam enam masa. Dimana dalam satu riwayat 1 masa itu adalah 1000 tahun dunia ini.
 
Ia menciptakan dengan Cinta KasihNYA, Allah kesifatan Rohman yang artinya Maha Mencinta. Dengan rasa Cinta itu Allah tidak membedakan apakah makhlukNYA itu taat atau menentang Kehendak dan PerintahNYA. Ia adalah Raja Yang Maha Kuasa, dengan KeMaha KuasaanNYA itu ia berhak Sombong dan Murka. Tapi karena Rasa CintaNYA lebih besar daripada MurkaNYA itu, maka alam semesta beserta isinya ini tetap kokoh hingga pada hari yang telah ditentukan yaitu hari pembalasan, hari akhir dan binasanya alam fana ini.
 
Seyogyanya manusia kesifatan RohmanNYA Allah SWT, maka tingkatan ma’rifat ( penyerahan diri, tunduk dan patuh) seorang hamba adalah mahabbah ( cinta ) pada tuhanNYA. Rasa Mahabbah ( cinta ) itu sudah ada sejak manusia dan makhluk lainnya dilahirkan. Dengan rasa cinta itu setiap makhluk rela berkorban demi yang ia cintai, tak memandang yang dicinta itu siapa. Dan tidak ada alasan dalam mencinta, karena cinta memang fitrah sejak dari lahir.
 
Coba kita renungkan, banyak para induk dari hewan yang begitu mengasihi anak-anaknya. Mereka rela berkorban nyawa demi keselamatan anaknya itu. Mereka tahu ketika anaknya kelaparan dan ingin menyusu sehingga ia menundukkan badannya dan membiarkan anaknya menyusu hingga kenyang. Begitupun orang tua kita terutama sang ibu yang begitu cinta pada anaknya, ia rela bersusah payah mengandung selama Sembilan bulan dan dengan sabar menunggu kelahiran anaknya. Setelah lahir ia masih harus terjaga agar anaknya tidak kelaparan.
 
Betapa Allah Maha Indah dengan CintaNYA, setiap kekasih yang mengasihi dengan sabar mencinta dan memperjuangkan cintanya sehingga terpeliharalah umat manusia dari kepunahan. Meski sebagian umat manusia percaya bahwa manusia adalah makhluk unggul dan tidak akan punah sehingga mereka tidak ‘mensakralkan’ cinta yang mengutamakan keturunan yang terbaik.
 
Semoga Allah SWT Memberikan Cinta dan RidhoNYA pada diri kita, keluarga kita, teman karib kita, serta semua yang kita kasihi dan cintai. Tanpa cintaNYA apalah guna kita dihidupkan, karena hidupnya sudah mati.

Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.