Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil 'alamiin. Puja dan
puji milik sang Gusti Yang Maha Sakti, yang dengan KeMaha Saktiannya Ia selalu
menjawab semua panggilan makhlukNYA, memenuhi semua harapan, tak pandang bulu,
ras, golongan dan agama manapun. Itulah sifat RahmanNYA meliputi segenap
makhluk di alam semesta yang fana ini. Dengan kerendahan dan kerundukan ini
semua tertuju dan berharap padaNYA. Semoga selawat serta salam akan tetap
tercurah pada baginda yang mulia penghulu segala makhluk, serta untuk keluarga
nya yang luhur dan para sahabatnya yang mulia hingga akhir jaman kelak.
Wahai sobat sang fakir, masih setia
berharap pada Yang Maha Kuasa? Seberapa besar kah pengharapan itu?
Berharap pada Yang Maha Kuat adalah sebuah keharusan bahkan kewajiban. Sengaja
sang fakir angkat tema Sepenggal
Harapan ini dengan tujuan
agar para sobat tidak berhenti berharap dan berharap. Karena tanpa harapan maka
hidup ini hampa, hampa tak berbekas dan tak bermakna tentunya. Kehidupan setiap
insan selalu dilanda harap-harap cemas, mereka selalu bertanya-tanya tentang nasibnya
yang akan datang, membayangkan apa yang akan terjadi, mereka merencanakan
sedemikian rupa untuk yang akan datang. Tapi apalah daya tetap sang Maha Kuasa
yang menentukanNYA. Bukan berarti kita tidak boleh merencanakan dan
mengantisipasi yang akan itu, tetapi tidak boleh terlalu apatis dan berlebihan.
Karena seyogyanya kita serahkan yang akan datang itu pada Sang Pemilik
kehidupan, kita hanya berusaha memperbaiki keadaan sekarang. Dan memang
sekarang inilah kita sesungguhnya, sekaranglah uji tanding kehidupan itu yang
kemudian hari dan yang akan datang itulah kita menikmati kemenangan uji tanding
tersebut. Kenapa saya katakan uji tanding? karena pada hakikatnya kita beruji
tanding untuk mendapatkan posisi terbaik di hadapanNYA.
Harapan untuk mendapatkan yang lebih baik
tidak boleh pudar, apalagi berputus harapan dari Rahmat dan RidhoNYA. Kita
berharap mendapatkan kebahagiaan bersama orang yang kita cintai,
yang dengan kebahagiaan itu maka terpenuhilah segala hasrat dan tujuan. Tapi
alangkah beruntungnya manakala kebahagiaan itu berlanjut hingga pada peraduan
terakhir yaitu surgaNYA SWT. Setiap hari doa dan harapan dipanjatkan agar
Allah Yang Maha Pemberi itu memberikan kita apa-apa yang kita butuhkan. Kadang
kita tidak tahu malu berharap ketika kita butuh dan belum terpenuhi harapan dan
tujuan kita, tapi ketika kita berada dalam kondisi terpenuhi harapan itu
cenderung lupa dari mana semua itu. Sobat benar hidup ini hanya sekali adanya,
maka penuhilah hidup yang sekali ini dengan penuh makna. Mintalah dan
berharaplah dengan sebaik-baik permintaan dan pengharapan, agar kita tidak
dikatakan sombong olehNYA. kenapa dikatakan sombong manakala tidak meminta dan
berharap? Betapa tidak, kita yang serba lemah dan tak berdaya ini mesti
memerlukan pertolongan dan bantuanNYA, kita menjalani hidup ini karena
rahmatNYA yang Agung, kita tidak dibebankan tugas begitu berat agar mencapai
harapan itu, kita hanya dititah untuk menjalankan ikhtiar agar jalan menuju
pengharapan itu terbuka tanpa ada aral yang melintang.
Sobat, kita berharap bukan berarti
diam berpangku tangan menunggu tercapainya harapan itu, tetap dibutuhkan
pengorbanan dan ikhtiar yang sepadan atas semua pengharapan itu. Jadi, tetaplah
berikhtiar agar kita mencapai tujuan dan pengharapan itu, Jangan berputus asa
dan bersedih hati. La tahzan.
Demikian sobat, semoga kita adalah orang yang selalu menunaikan ikhtiar yang
benar dan sesuai petunjukNYA tidak melenceng dan salah haluan agar tujuan dan
pengharapan kita di bawah naungan RidhoNYA. Amiin.
Wassalam
Sang Fakir
Presentasi Pendidikan dan Ajaran Islam
View more presentations from Yodhia Antariksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.