Kamis, 24 Mei 2012

Sepenggal Harapan

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil 'alamiin. Puja dan puji milik sang Gusti Yang Maha Sakti, yang dengan KeMaha Saktiannya Ia selalu menjawab semua panggilan makhlukNYA, memenuhi semua harapan, tak pandang bulu, ras, golongan dan agama manapun. Itulah sifat RahmanNYA meliputi segenap makhluk di alam semesta yang fana ini. Dengan kerendahan dan kerundukan ini semua tertuju dan berharap padaNYA. Semoga selawat serta salam akan tetap tercurah pada baginda yang mulia penghulu segala makhluk, serta untuk keluarga nya yang luhur dan para sahabatnya yang mulia hingga akhir jaman kelak.

Wahai sobat sang fakir, masih setia berharap pada Yang Maha Kuasa?  Seberapa besar kah pengharapan itu? Berharap pada Yang Maha Kuat adalah sebuah keharusan bahkan kewajiban. Sengaja sang fakir angkat tema Sepenggal Harapan ini dengan tujuan agar para sobat tidak berhenti berharap dan berharap. Karena tanpa harapan maka hidup ini hampa, hampa tak berbekas dan tak bermakna tentunya. Kehidupan setiap insan selalu dilanda harap-harap cemas, mereka selalu bertanya-tanya tentang nasibnya yang akan datang, membayangkan apa yang akan terjadi, mereka merencanakan sedemikian rupa untuk yang akan datang. Tapi apalah daya tetap sang Maha Kuasa yang menentukanNYA. Bukan berarti kita tidak boleh merencanakan dan mengantisipasi yang akan itu, tetapi tidak boleh terlalu apatis dan berlebihan. Karena seyogyanya kita serahkan yang akan datang itu pada Sang Pemilik kehidupan, kita hanya berusaha memperbaiki keadaan sekarang. Dan memang sekarang inilah kita sesungguhnya, sekaranglah uji tanding kehidupan itu yang kemudian hari dan yang akan datang itulah kita menikmati kemenangan uji tanding tersebut. Kenapa saya katakan uji tanding? karena pada hakikatnya kita beruji tanding untuk mendapatkan posisi terbaik di hadapanNYA.

Harapan untuk mendapatkan yang lebih baik tidak boleh pudar, apalagi berputus harapan dari Rahmat dan RidhoNYA. Kita berharap mendapatkan kebahagiaan bersama orang yang kita cintai, yang dengan kebahagiaan itu maka terpenuhilah segala hasrat dan tujuan. Tapi alangkah beruntungnya manakala kebahagiaan itu berlanjut hingga pada peraduan terakhir yaitu surgaNYA SWT.  Setiap hari doa dan harapan dipanjatkan agar Allah Yang Maha Pemberi itu memberikan kita apa-apa yang kita butuhkan. Kadang kita tidak tahu malu berharap ketika kita butuh dan belum terpenuhi harapan dan tujuan kita, tapi ketika kita berada dalam kondisi terpenuhi harapan itu cenderung lupa dari mana semua itu. Sobat benar hidup ini hanya sekali adanya, maka penuhilah hidup yang sekali ini dengan penuh makna. Mintalah dan berharaplah dengan sebaik-baik permintaan dan pengharapan, agar kita tidak dikatakan sombong olehNYA. kenapa dikatakan sombong manakala tidak meminta dan berharap? Betapa tidak, kita yang serba lemah dan tak berdaya ini mesti memerlukan pertolongan dan bantuanNYA, kita menjalani hidup ini karena rahmatNYA yang Agung, kita tidak dibebankan tugas begitu berat agar mencapai harapan itu, kita hanya dititah untuk menjalankan ikhtiar agar jalan menuju pengharapan itu terbuka tanpa ada aral yang melintang.

Sobat,  kita berharap bukan berarti diam berpangku tangan menunggu tercapainya harapan itu, tetap dibutuhkan pengorbanan dan ikhtiar yang sepadan atas semua pengharapan itu. Jadi, tetaplah berikhtiar agar kita mencapai tujuan dan pengharapan itu, Jangan berputus asa dan bersedih hati. La tahzan. Demikian sobat, semoga kita adalah orang yang selalu menunaikan ikhtiar yang benar dan sesuai petunjukNYA tidak melenceng dan salah haluan agar tujuan dan pengharapan kita di bawah naungan RidhoNYA. Amiin.

Wassalam

Sang Fakir


Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.