Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahil ladzi Ahyana ba'da ma amatana wailahin nusyuur.
Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kematian
kami.Engkau membimbing dan menjaga kami dari kegelapan serta
menghantarkan kami menuju kehidupan yang terang benderang. Wahai Zat Yang Maha
Menghidupkan, hidupkan hati kami yang telah mati suri, yang buta dari melihat
betapa Indahnya KeagunganMU dan betapa sempurnanya PenciptaanMU. CintaMU
Mendamaikan kami, Menyirami kegersangan safana kehidupan mahligai keluarga
kami. Berkahi keluarga kami seperti Engkau memberkahi keluarganya sang Nabi,
yang mahligainya dipenuhi dengan hari-hari yang indah, meski ia hanya
berselimutkan pelepah kurma dan beratapkan daunnya. Semoga selawat dan salam
tetap tercurah pada Baginda Nabi dan keluarganya serta sahabatnya, Rodiyallahu
anhum. Waba'du.
Sobat, pagi telah meniti sang fakir sedang menunggu datangnya
calon keluarga baru sang baby, ia merupakan anugerah sekaligus
amanah. Ia adalah Qurrota 'ayun ( perhiasan mata ) yang memperindah dan menyejukan
pandangan mata. Sejatinya sang ayah yang ketika menimang anaknya, ia selalu berharap agar sang baby kelak menjadi Rizalun sholih dan menjadi
penegak panji-panji Allah dan Rasulullah SAW. Tiada yang lebih indah manakala
berada di tengah-tengah keluarga yang harmonis.Damai menyeruak hati dan
menerobos relung jiwa, bersemayam dalam kalbu yang kemudian timbulah rasa
Syukur melebihi kebahagiaan seorang pengelana yang kehilangan kuda dan bekalnya
kemudian ia kembali padanya. Tiada yang melebihi rasa kasih sayang yang
diperoleh dari damainya keluarga. Keluarga yang dinaungi hidayah dan diberkahi
hari-hari yang indah.
Hingga saat ini pun tak tergadaikan kebahagiaan itu, bak air yang
sejuk turun dari langit menyirami raga yang haus akan kesejukan. Kedamaian ini
melebihi dari keutamaan emas dan permata, meski harga senilai
permata belum pernah singgah di keluarga kami. Apalah arti kilauan permata,
manakala keluarga kita remuk redam, porak poranda diterjang gelombang cobaan
kehidupan. Setiap titian merupakan ujian, dan ujian yang sebenarnya adalah
ketika kita meniti mahligai rumah tangga. Karena disinilah kita diuji untuk
menyamakan misi dan persepsi, dari dua insan yang berbeda perjalanan hidupnya.
Dengan kesabaran dan pengertian jembatan menuju kebahagiaan mahligai telah
terbangun. Wahai Zat Yang Maha Menentramkan dan Maha Menjaga, Jagalah dan
Berkahilah mahligai kami hingga kami menuju RidhoMU yang Utama. Tiada suatu
apapun yang lebih berharga dari RidhoMU pada kami. Semoga Keluarga Kami dan
keluarga kalian selalu dalam lindungan HidayahNYA yang Indah dan menjadikan
anak-anak dan istri kami Qurrota
'Ayun. Amiin.
Wassalam
Sang Fakir
Presentasi Pendidikan dan Ajaran Islam
View more presentations from Yodhia Antariksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.