Rabu, 20 Maret 2013

Istri adalah Yang Lebih baik

Pagi ini saya berangkat agak terlambat 10 menit, biasanya jam 06.00 tapi karena nunggu istri bikin sarapan dan ngasuh si jecil sebentar jadi berangkat jam 06.10. Sebenarnya sarapan yg dimasak istri adalah jatah makan siang, untuk sarapan saya beli lagi nasi uduk plus teloer dadar seharga 5000 perak. Murah meriah dan juga nendang rasanya kata teman saya yg biasa makan dengan porsi besar.

Sesampainya tempat penitipan motor saya melihat bus jurusan tempat saya kerja sudah berangkat, dengan sekuat tenaga saya mengejarnya dan alhamdulillah bus dalam keadaan berhenti kalau saya tertinggal bus ini, saya harus menunggu setengah jam lagi. Ketika saya cek jam di hp menunjukkan jam 06.30 tepat. Dan kondisi bus sudah benar-benar penuh, hampir setiap hari saya berjibaku dengan bus dan penumpangnya yang menggantung seperti di transjakarta. Bedanya disini tanpa AC. Pagi itu ada yang beda mata ini terhipnotis dengan sosok wanita dibarisan paling belakang. Seolah-olah sulit dipalingkan pandangan ini, saya mengucapkan istigfar berkali-kali kemudian melintas dibenak saya istri dan anak-anaku yang cantik.
Dan saya pun teringat dengan perkataab teman saya kalau wanita cantik selain istri kita itu ibara ikan mas koi bisa dilihat tapi tidak bisa dipegang demikian artis seperti ikan hias kita hanya bisa mengagumi dari kejauhan sedangkan yang terbaik adalah ikan mujahir meski tidak seindah ikan mas koi dan ikan hias ia bisa kita sentuh dan bisa kita makan jika kita menginginkannya, itukah istri kita.

Mata terasa kantuk berat bus pun melaju dengan kecepatan lebih, mengantar kami sampai tujuan. Ah lebih baik ikan mujahir daripada ikan mas koi.

Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.