Dulu teteh ketika mau dikhitan sama adiknya ifa, dia begitu ketakutan dan lari serta meronta tidak mau, akhirnya kami urungkan, hingga sore ini dia mau dirayu dan diajak ke bidan. Ibunya merayu kalau dikhitan itu tidak sakit hanya digores dengan jarum yang lembut. Dia akhirnya mau, dan dasar karena anaknya suka membanggakan apa yang dia lakukan dia bercerita ke teman-temannya kalau dia mau dikhitan. Sekitar jam 5 sore kami sampai di rumah bidan, si teteh begitu Pedenya minta dinaikkan ke Matras untuk dikhitan, dan setelah bidan Desy itu mengkhitannya suara tangis pun pecah. Dia menggerutu dan protes pada ibunya katanya “ kok keluar darah, sakit bu gak lembut, ibu bilang jarumnya lembut”.
Tidak lama kemudian si kecil Aira pun diperiksa dan disunat, si kecil pun menangis kini setelah ditimbang beratnya menurun mungkin akibat sakit dan dirawat sekitar seminggu yang lalu. Hujan lebat pun turun, padahal matahari masih menunjukkan keperkasaannya, dan dari hujan itu timbullah pelangi yang begitu jelas dan indah. Si teteh menyebutnya “ pelangit “, meski dikasih tahu yang benar pelangi tapi tetap saja dia menyebutnya begitu. Ya hari itu begitu indah dengan munculnya pelangi, dan hati ini pun merasa bahagia serta lega sunah itu sudah tertunaikan dan beban pun terasa sirna. Ya sunah khitan bagi perempuan yang sangat dianjurkan dan disunahkan baginda nabi SAW. Kami pun pulang menyusuri rintik-rintik hujan kecil yang tidak berselang lama kemudian hilang, meski mendung masih menyelimuti awan tapi mendung pada hati kami sudah berlalu. Bidadari-bidadari ku yang cantik kini telah dikhitan, Alhamdulillah Ya Allah.
Presentasi Pendidikan dan Ajaran Islam
View more presentations from Yodhia Antariksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda, jika anda suka silahkan bagikan ke teman anda baik di FB, Twitter ataupun G+ dan media sosial lainnya.