Sabtu, 16 Juni 2012

Pribadi menarik memberikan nilai lebih


Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalamualaikum, Wr. Wb

Subhanallah wal hamdulillahi wa la ilaha illallah wallahu akbar, Maha Suci Allah Yang telah memberikan hambaNYA kemuliaan yang terindah yang tidak akan ada yang sanggup menyamai apa-apa yang DilakukannNYA, meski hanya menciptakan seekor nyamuk. Ia lah Dzat Yang Maha suci yang telah memperjalankan hambaNYA dari masjidil Haram menuju masjidil Aqsho, kemudian menuju Sidratul Muntaha untuk menerima Titah yang mulia agar para Hambanya tidak terhinakan seperti makhluk yang tak berakal, yang beringas, bengis tak berprikemanusiaan. Naudzubillah. Selawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang dengan Risalahnya lah manusia telah berada pada kebenaran yang nyata. Dan para keluarga dan sahabatnya yang mulia semoga tetap pada kemuliaannya hingga hari kiamat kelak. Wa ba'du.

Horras sobat ? Kumaha daramang? Pripun sae ? kaparipun sehat?Banyak sekali kata sapaan yang baik dan menenangkan dari semua bahasa. Itu merupakan kata penyambung silaturahmi yang indah disamping Assalamualaikum, jikalau semua orang menyadari bahwa bertegur sapa itu indah dan menyejukkan niscaya tidak ada lagi rasa iri , dengki, hasud yang berujung pada pertikaian dan permusuhan. Dewasa ini banyak sekali kelompok masyarakat yang saling serang dan baku hantam satu sama lainnya karena hal-hal yang bisa dibilang sepele, kurangnya komunikasi dan bertegur sapa mengakibatkan kurang harmonisnya suatu masyarakat yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ; a. berbeda suku bangsa, b. berbeda profesi, c. berbeda tingkat pendidikan, d. berbeda pendapat dan segudang perbedaan lainnya. Seyognya perbedaan tidak harus memunculkan pertikaian yang akan mengakibatkan kerugian pada kedua belah pihak. Di sinilah dibutuhkan sebuah figure yang dapat menetralisir semua keadaan yang tidak diinginkan tersebut. Seperti apakah figur tersebut?

Sang fakir mencoba menarik alur yang sesuai yaitu Pribadi menarik memberikan nilai lebih. Yaitu pribadi yang berlandaskan tuntunan Rasulallah SAW. Andai kita dapat mengaplikasikannya niscaya semua urusan kita jadi mudah, berdasarkan pada sifat sang nabi, penulis coba uraikan satu persatu mutiara tersebut :
1. Sidiq ( benar ), jujur . Nilai sebuah kejujuran itu bak mutiara di dasar lautan, untuk mendapatkannya harus dengan perjuangan yang melelahkan. Sulit memang di jaman sekarang ini untuk mempertahankan kejujuran, karena kita diposisikan untuk menyalahi kejujuran itu sendiri. Rasulullah SAW sedari ia kecil hingga dewasa selalu istiqomah mempertahankan kejujurannya, bahkan jujur itu sendiri sudah menjadi karakter sehingga ia diberi gelar Al- Amin ( orang yang dipercaya ). Suatu ketika Rasulullah berinteraksi dengan seorang Yahudi dan beliau dijanjikan akan bertemu dengannya dipasar pada pagi hari. Beliau yang mulia selalu menepati janjinya ia datang tepat pada waktunya, ia menunggu yahudi itu hingga menjelang sore. Si yahudi tersebut baru ingat kalau ia memiliki janji dengan Rasulullah, kemudian ia masih mendapati beliau berdiri ditempat yang telah dijanjikan. Rasulullah selalu menepati janji dan tidak ingin mengecewakan orang lain meski ia kafir. Sobat berperilaku jujur ( bukan hanya berkata jujur ) adalah sangat sulit dilakukan, kita kebanyakan mendahulukan hawa nafsu daripada iman kita, sehingga untuk berperilaku jujur beratnya ibarat memikul bulan pada punggung kita. Mungkin bagi sebagian kecil orang berperilaku jujur itu tidak begitu sulit, karena ia telah mendapat hidayah dari Allah SWT. Ia dijaga lidah dan perilakunya dari godaan syetan sehingga tidak mudah terjebak oleh jerat syetan, yaitu berperilaku bohong dan korup. Bohong adalah pangkal dari semua kejahatan... ( bersambung )....

malam sudah larut sobat besok kita sambung lagi ya...

Masukkan Email Anda untuk Langganan Artikel:

Delivered by FeedBurner